Abū Nasir Muhammad bin
al-Farakh al-Fārābi (872-950) disingkat
Al-Farabi adalah ilmuwan dan filsuf
Islam yang berasal dari daerah Farab, Kazakhstan. Beliau juga dikenal dengan
nama lain Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr
Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al- Farabi, juga dikenal di dunia
barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir).Al Farabi dianggap sebagai salah satu pemikir terkemuka dari era abad pertengahan. Selama hidupnya al Farabi banyak mencitapkan karya. Jika ditinjau dari Ilmu Pengetahuan, karya-karya al- Farabi dapat ditinjau menjdi 6 bagian:
1. Logika
2. Ilmu-ilmu
Matematika
3. Ilmu Alam
4. Teologi
5. Ilmu Politik dan
kenegaraan
6. Bunga rampai (Kutub
Munawwa’ah).
Karyanya
yang paling terkenal adalah Al-Madinah
Al-Fadhilah (Kota atau Negara
Utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik
dan hubungan antara rezim yang paling baik menurut pemahaman Plato dengan
hukum Ilahiah Islam.
Detail Kehidupan
dan Pembelajaran
Al-Farabi berpakaian
rapi dan bersih sejak kecil. Ayahnya seorang opsir tentara Turki
keturunan Persia (sekarang Iran), sedangkan ibunya berdarah Turki asli. Sejak
dini ia digambarkan memiliki kecerdasan istimewa dan bakat besar untuk
menguasai hampir setiap subyek yang dipelajari. Pada masa awal pendidikannya
ini, al-Farabi belajar al-Qur’an, tata bahasa, kesusasteraan, ilmu-ilmu
agama (fiqh, tafsir dan ilmu hadits) dan aritmetika dasar.
Al-Farabi dapat dikatakan Seseorang yang cerdas.
Al-Farabi muda belajar
ilmu-ilmu islam dan musik di Bukhara, dan tinggal di negara Kazakhstan
sampai umur 50. Ia pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu di sana
selama 20 tahun.
Setelah kurang lebih 10
tahun tinggal di Baghdad, yaitu kira-kira pada tahun 920 M, al Farabi
kemudian pergi mengembara di kota Harran yang terletak di utara Syria
(sekarang Suriah), di mana saat itu Harran merupakan pusat kebudayaan Yunani di
Asia kecil. Ia kemudian belajar filsafat dari Filsuf Kristen terkenal yang
bernama Yuhana bin Jilad.
Tahun 940M, Al Farabi
melanjutkan pengembaraannya ke kota Damaskus dan bertemu dengan Sayf
al Dawla al Hamdanid, Kepala daerah (distrik) Aleppo, yang dikenal sebagai
simpatisan para Imam Syi’ah. Kemudian Al-Farabi wafat di kota Damaskus
pada usia 80 tahun (Rajab 339 H/ Desember 950 M) pada masa pemerintahan
Khalifah Al Muthi’ (masih dinasti Abbasiyyah).
Al-Farabi adalah
seorang komentator filsafat Yunani yang ulung di dunia
Islam. Meskipun kemungkinan besar ia tidak bisa berbahasa Yunani, ia
mengenal dan bersahabat para filsuf Yunani seperti ; Plato, Aristoteles dan Plotinus dengan
baik. Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti matematika, filosofi, pengobatan,
bahkan musik. Al-Farabi telah menulis berbagai buku tentang sosiologi dan
sebuah buku penting dalam bidang musik, Kitab al-Musiqa. Selain itu,
ia juga dapat memainkan dan telah menciptakan bebagai alat musik.
Al-Farabi dikenal
dengan sebutan "guru kedua" setelah Aristoteles, karena
kemampuannya dalam memahami Aristoteles yang dikenal sebagai guru pertama dalam
ilmu filsafat.
Al-Farabi adalah filsuf
Islam pertama yang berupaya menghadapkan, mempertalikan dan sejauh mungkin
menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam serta berupaya
membuatnya bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu.
Perlu diketahui sobat
allmipa, Al-Farabi hidup pada daerah otonomi di bawah pemerintahan Sayf al
Dawla dan di zaman pemerintahan dinasti Abbasiyyah, yang berbentuk Monarki yang
dipimpin oleh seorang Khalifah. Ia lahir dimasa kepemimpinan Khalifah
Mu’tamid (869-892 M) dan meninggal pada masa pemerintahan Khalifah Al-Muthi’
(946-974 M) di mana periode tersebut dianggap sebagai periode yang paling kacau
karena ketiadaan kestabilan politik.
Dalam kondisi demikian,
Al-Farabi berkenalan dengan pemikiran-pemikiran dari para ahli Filsafat Yunani
seperti Plato dan Aristoteles dan mencoba mengkombinasikan
ide atau pemikiran-pemikiran Yunani Kuno dengan pemikiran Islam untuk
menciptakan sebuah negara pemerintahan yang ideal (Negara Utama). Semua penemuan Al-Farabi sangat bermanfaat bagi dunia pengetahuan di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar