Sebenarnya
dihari-hari yang kita lalui, banyak hal-hal sepele yang tanpa kita sadri
bernilai sejarah. Begitu juga saat kita mempelajari matematika, dimana saat
kita
sejak dini dikenalkan dengan pelajaran yang akrab dengan hitung-menghitung
ini pasti berjumpa dengan operasi hitung, seperti penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Saat sobat allmipa apabila membaca 1+1=…? Pasti
sepintas sudah bisa menebak bahwa jawabannya yaitu 2. Namun yang jadi permasalahannya
adalah symbol atau tanda (+). Darimana anda bisa menyebutkan bahwa simbol
tersebut menandakan kalau (+) adalah tambah atau jumlah??? Jika penasaran, mari
kita ajak sobat allmipa bersafari mengulas mengenai sejarah simbol operasi
hitung matematika. Baik itu tambah(+), kurang(-), kali(x) dan bagi(+).
Pada zaman Babylonia kuno, para
ahli matematika berusaha untuk menghemat waktu dan tenaga dengan mengganti kata
kata dengan symbol-simbol(tanda) tertentu. Simbol/tanda tersebut akan dipakai
dan disepakati secara umum akan mewakili suatu maksud atau kata tertentu.
Beberapa di antaranya cara penulisan singkat tersebut dalam bentuk dan tanda
sederhana +, -, x, dan ÷ yang akan mewakili operasi aritmetika
dasar, yaitu penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Keempat simbol tersebut merupakan simbol-simbol yang dengan akan kita pakai
dalam perhitungan. Sebenarnya simbol tersebut masih tergolong baru dalam
sejarah matematika. Beberapa simbol kuno yang pernah digunakan dalam operasi
aritmatika bisa dilhat pada gambar dibawah ini.
![]() |
Proses perubahan simbol operasi hitung dari masa ke masa |
Operasi Penambahan (+), Ahli
hitung Renaissance, Tartaglia, mempergunakan huruf pertama piu yang berasal dari
bahasa Italia (plus) untuk menunjukkan penambahan. Tanda + kita barangkali
merupakan bentuk penyingkatan (e)t (dan) dari bahasa Latin.
Operasi Pengurangan
(-), Tanda
minus ini pada zaman Yunani ditampilkan oleh Diophantus. Lambang pengurangan
yang kita pakai sekarang ini mungkin berasal dari garis yang digunakan untuk
menandai perbedaan-perbedaan berat produk.
Operasi Perkalian (x), Tanda x yang didasarkan pada Salib Santo Andreas. Simbol ini dikenal ketika lambang di atas digunakan Leibniz di Jerman pada abad ke-17. Akan tetapi menurut dia x itu terlalu mirip x untuk bilangan variabel dalam aljabar.
Operasi Pembagian (:), Di Negara
Perancis, pada saat abad ke-18, Y.E. Gallimard menggunakan huruf D terbalik
untuk pembagian. Tanda yang kita gunakan memiliki kemungkinan berasal dari
garis pembagi sederhana yang ditambah dengan titik di atas dan di
bawahnya.
Ternyata simbol yang menjadi dasar
penghitungan aritmetika sudah mengalami banyak evolusi atau perubahan. Namun meskipun
maksudnya sama, symbol yang digunakan sekarang lebih simple atau sederhana. Hal
itu bertujuan untuk memudahkan kita dalam mempelajari ilmu penghitungan yang
dibungkus lengkap dalam matematika.
0 komentar:
Posting Komentar